Jumat, 17 Februari 2012

Sedikit Goresan 10 menit


Lagi nunggu guru dikelas, dengan posisi duduk dikursi dan meja baru sekolahku dan ngga tau mau ngapain. Otakku memerintahkan mataku untuk menengok kekiri kenan, sekilas terlihat polpen nganggur dihadapanku dan kulirik kawan yang duduk disebelahku, “Mba, punya kertas binder ?” segera kegiatan mencatatnya jadi terganggu karena suaraku itu. Tapi dengan tersenyum si mba mengambil bindernya dari dalam tas, “ini mba, diambil sendiri aja yah”, senyum terlebarku kusuguhkan,, “syukron mba e”. Setelah terkumpul perkakas tulis menulis, kuperintahkan tanganku untuk sedikit menggores dikertas yang masih  bersih itu, dan inilah yang terlukis..

“Happy reading^^
 “Hal Itupun Kembali Datang..”

Tulislah,, itulah yang tertera dibenakku ketika tak satu orangpun yang tau isi hatiku. Rasa takut yang begitu mengganggu pikiran jika kuceritakan hal ini pada orang lain. Merasa bahwa mereka akan berfikir bahwa aku adalah wanita terjahat dimatanya. Kebingungan melandaku, menguatkan hatiku untuk tetap bertahan menghadapi semuanya. Kulihat diriku yang lemah ini, tak henti-hentinya aku bertanya pada diri sendiri, mengapa? Mengapa ini terjadi dihidupku, digariskan diorbit perjalanan hidupku didunia yang hanya sebagai tempat persinggahanku untuk berusaha menanam bibit-bibit unggul yang nantinya akan kupetik kelak.
Aku merasa ingin mengeluarkan butiran-butiran air mata yang tertahan dikedua bola mataku. Tapi aku harus tetap menahannya, tak ingin menambah beban mereka yang tertatih-tatih mebahagiakanku, memenuhi semua kebutuhanku. Sempat terbesak dibenakku perasaan iri pada mereka, kawanku yang setiap hari megawali harinya dengan senyuman, kebahagiaan yang tergoreskan disenyum mereka. Aku tak ingin kalah dengan mereka, aku juga ingin menggoreskan sebuah senyuman ketika mataku terbuka setelah beristirahat dimalah hari. Itulah yang kuusahakan setiap harinya, tetap tegar dengan semua ini. Aku yakin, setelah kesusahan pasti ada kebahagiaan yang selalu bergandengan mengantarkan perjalanan hidup setiap insan yang bernyawa. Kulihat mereka yang jauh lebih berat beban hidupnya dibandingkan aku yang sekarang. Bangun dipagi hari sebelum sang mentari menyongsong dunia, mencari rezeki diumurnya yang seharusnya menikmati suasana sekolah, suasana makan dikantin bersama kawan, mengerjakan tugas bersama, belajar, bermain, berhayal, tapi merkeka? Mereka harus mengeluarkan keringat akibat bekerja begitu kersas hanya demi sesuap nasi untuk menyambung hidup.  Selesai bekerja kembali muncul difikirannya, besok aku makan apa? Lebih tepatnya, besok aku bisa makan ngga yah? Atau aku harus berpuasa lagi?. Tak terbayangkan jika hal itu terjadi padaku. Terjadi pada keluargaku.
Hal-hal itulah yang kujadikan pembanding dari lika-liku hidupku. Aku masih bisa ini itu, masih sehat, maish bisa bekerja, tapi apa yang bisa kulakukan ketika hal yang tak disangka-sangka melanda pikiranku, menambah beban kerja otakku untuk terus berfikir, berfikir dan berfikir. Entah sampai kapan, entah sampai kapan kubiarkan itu terjadi begitu saja tanpa berbuat apa-apa.
Hal pertama yang dapat kulakukan adalah menuangkan seluruhnya disetiap lembaran kertas ini, yang siap menerima jutaan bahkan milyaran huruf curahan hati yang tak terbendung lagi, mungkin dengan melakukan kegiatan sederhana ini bisa sedikit mengurangi bebanku untuk berfikir. Satu hal yang tak ingin kutinggalkan, mengadu kepada zat pemberi musibah, yang dengan mudahnya bisa menghilangkan itu dengan kehendaknya. Kuambil air wudhu untuk mensucikan diriku, untuk menjadi bersih dan siap menujumu ya Allah, kutuangkan, kuceritakan yang kurasakan, kumohon petunjukmu ya allah kuserahkan semuanya hanya padamu. Kutahu semuanya dari engkau sebagai ujian bagi kami yang hanya sebagai titik-titik debu didunia ini. Sujudku untuku ya Allah.

*Tulisan ini hanya sebatas imajinasi yang muncul ketika lagi ngebleng. Kawanku, ukirlah sebuah wujud yang berkesan apabila lagi ngga ada kerjaan, salah satunya dalam bentuk tulisan. Setelah itu, baca kembali hasilnya, niscaya bakalan kaget karena ngga nyangka bisa jadi bahan bacaan, minimal buat diri sendiri. Coba deh,, yang penting, jangan setengah-setengah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar